Ternyata, Bengkulu punya nama lawas di Masa Lalu Kolonial, Apa itu?

Ternyata, Bengkulu punya nama lawas di Masa Lalu Kolonial, Apa itu?

Propinsi Bengkulu dari ketinggian--

HARIANOKUS.COM - Seiring dengan jejak sejarahnya, Bengkulu tidak dapat menghindari pengaruh pendudukan dan penjajahan oleh bangsa asing di masa lalu Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia pernah menjadi tanah jajahan beberapa negara asing seperti Belanda, Inggris, dan Jepang selama periode yang panjang.

BACA JUGA:5 Objek Sejarah di Jambi yang Wajib Anda Kunjungi

Ternyata, pengaruh kehadiran pemerintahan asing di Nusantara ini memberikan dampak yang mendalam, salah satunya terlihat dalam penamaan daerah-daerah, termasuk Bengkulu.

Namun, sebelum masa kemerdekaan tiba, Bengkulu dikenal dengan nama yang berbeda dibandingkan dengan sebutannya saat berada dalam cengkeraman kekuasaan asing.

Mungkinkah Anda penasaran dengan nama lama daerah ini?. Apakah mungkin nama lama tersebut masih mengandung unsur bahasa asing?

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Cincin Safir 2000 Tahun Milik Kaisar Caligula, Kisah Cinta dan Kekayaan dalam Jejak Sejarah

Bengkulu, sebuah provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki nama ibu kota yang sama dengan nama provinsinya, memiliki kisah unik yang tidak banyak diketahui.

Dengan luas wilayah mencapai 19.788,80 km², provinsi ini berbatasan dengan Sumatera Barat di utara, Lampung di selatan, Samudra Hindia di barat, serta Jambi dan Sumatera Selatan di selatan.

Namun, sebelumnya, Bengkulu dikenal dengan sebutan Bencoolen.

BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Dumai, Mulai Dari Pantai Wisata Hingga Sejarah Pusat Kerajaan Melayu

Nama Bencoolen pertama kali diperkenalkan bukan saat zaman penjajahan oleh Belanda, melainkan ketika pemerintahan Inggris yang memegang kendali daerah ini.

Konon, istilah Bencoolen mengandung makna "tanah patah".

Bengkulu memiliki sejarah panjang di bawah kekuasaan Inggris, yang berlangsung mulai dari tahun 1685 hingga 1825.

Demikianlah gambaran singkat tentang nama lama Bengkulu yang terlupakan, Bencoolen. (*)

Sumber: