Gunung Dempo, Misteri Manusia Harimau dan Legenda Keajaiban di Balik Kabut Tebal

Gunung Dempo, Misteri Manusia Harimau dan Legenda Keajaiban di Balik Kabut Tebal

Gunung Dempo Pagar Alam SumateraSelatan-foto: Wikipedia-

HARIANOKUS.COM - Gunung Dempo telah menjadi pusat perhatian karena kaya akan misteri dan legenda yang masih dipegang teguh oleh banyak orang.

Terkenal di kalangan pendaki dan masyarakat umum, Gunung Dempo menyimpan kisah legendaris yang melibatkan sosok pelindung gunung yang dikenal sebagai Manusia Harimau.

Dalam kepercayaan yang berkembang, Manusia Harimau tidak akan menyakiti orang kecuali orang tersebut mengganggu atau merusak lingkungan sekitarnya terlebih dahulu.

BACA JUGA:Goa Ratu, Antara Misteri dan Keindahan Tersembunyi di Desa Madura OKU Selatan Sumsel

Manusia Harimau ini kadang-kadang dapat menampakkan diri sebagai manusia, namun juga bisa berubah menjadi harimau.

Keberadaan mereka dihubungkan dengan tarian Ulu atau Silat Harimau, sebuah tarian yang diyakini memiliki kekuatan magis.

Tarian ini memainkan peran penting dalam budaya sekitar Gunung Dempo.

BACA JUGA:Takdir dan Legenda: Asal Usul Danau Ranau dan Duel Mematikan Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat

Dan hanya sedikit individu yang dianggap pantas untuk menerima ilmu tersebut dari seorang guru besar yang berada di Dompo.

Meskipun misteri masih menyelimuti, belum ada jawaban pasti apakah guru besar tersebut adalah manusia biasa atau entitas gaib.

Selain kisah Manusia Harimau, ada juga legenda lain yang terkait dengan Gunung Dempo, yakni legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat.

BACA JUGA:Cerita Legendaris Danau Rakihan OKU Selatan Yang Terus Melekat, Seorang Nenek Kelaparan Hingga Ular Raksasa

Menurut cerita, Si Pahit Lidah, nenek moyang dari Suku Basemah di wilayah Sumatera Selatan bagian Barat dan Bengkulu, terlibat dalam pertarungan sengit dengan Si Mata Empat, nenek moyang dari Suku Komering dan Lampung.

Konflik tersebut berujung pada kematian keduanya.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Si Pahit Lidah mengutuk keturunan Si Mata Empat agar selalu menghadapi kesialan jika menginjakkan kaki di Gunung Dempo.

BACA JUGA:Danau Rakihan, Antara Mistis dan Keindahan yang Tersembunyi di OKU Selatan Sumsel

Hingga kini, penjaga Gunung Dempo melarang keturunan Suku Komering dan Lampung untuk mendaki gunung tersebut tanpa didampingi oleh penjaga atau penduduk asli Pagaralam.

Selain legenda tersebut, mitos lain yang melingkupi Gunung Dempo adalah keajaiban adzan yang konon bisa mengusir kabut tebal yang sering menghalangi perjalanan para pendaki.

Saat para pendaki terjebak dalam kabut tebal di tengah perjalanan, mengumandangkan adzan dianggap sebagai cara untuk mengatasi situasi tersebut. (*)

Sumber: