Tengah Hari, Kabupaten Ogan Ilir Diselimuti Kabut Asap

Tengah Hari, Kabupaten Ogan Ilir Diselimuti Kabut Asap

Foto - Kondisi wilayah Ogan Ilir yang tampak diselimuti kabut asap pada Kamis, 19 Oktober 2023.--

OGAN ILIR, HARIANOKUS.COM - Kabut asap semakin mengintensif di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, terutama di Kecamatan Indralaya.

Kabut asap yang semakin tebal bahkan tampak menyelimuti wilayah ini di tengah hari dan malam hari, bukan hanya di pagi hari.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat, hingga tanggal 17 Oktober 2023, terdapat 264 kasus kebakaran lahan yang telah menyebabkan terbakarnya 1.106 hektar lahan.

Kebakaran ini menjadi penyebab utama dari kabut asap yang melanda wilayah tersebut.

Kabut asap yang meliputi wilayah Ogan Ilir telah mengganggu pernapasan masyarakat, membuat mata terasa pedih, dan memengaruhi kualitas udara secara keseluruhan.

BACA JUGA:Cuaca Wilayah Sumsel Berpotensi Hujan dengan Intensitas Sedang-Lebat, OKU Selatan Hujan Disertai Petir?

Edi Rahmat mencatat bahwa sebagian besar kebakaran terjadi di sekitar Kecamatan Indralaya, Indralaya Utara, dan Pemulutan.

Beberapa lahan gambut yang terbakar di Timbangan Indralaya sulit untuk dipadamkan, dan upaya pemadaman telah dilakukan selama dua pekan terakhir.

 

Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, sebelumnya telah mengingatkan bahwa masyarakat cenderung lengah setelah turunnya hujan di beberapa wilayah di Ogan Ilir.

Setelah hujan, banyak yang merasa situasi aman, meskipun kabut asap kembali muncul. Panca menekankan perlunya menjaga kewaspadaan dan upaya pencegahan kebakaran hutan, kebun, dan lahan (Karhutla).

BACA JUGA:Alhamdulilah, Akhirnya Kawasan Muaradua OKU Selatan Diguyur Hujan

Panca juga meminta kepada Kepala Desa (Kades) dan Lurah di Kabupaten Ogan Ilir untuk berperan aktif dalam menjaga wilayahnya dari kebakaran.

Dia menyarankan agar mereka melakukan upaya pencegahan yang dapat mereka lakukan sendiri ketika ada kebakaran lahan di wilayah masing-masing.

 

Bupati juga menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mengantisipasi kebakaran di wilayah tersebut.

Pihaknya telah membentuk kelompok masyarakat peduli api di setiap desa, dan Panca mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengantisipasi kebakaran lahan.

 

Selain itu, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Sumatera Selatan diharapkan memasuki musim penghujan pada pertengahan November.

Saat ini masih pertengahan Oktober, sehingga peran masyarakat, termasuk upaya pencegahan kebakaran, sangat diperlukan. (*)

Sumber: