Bentrok Massal, Ramadhan Mengalami Serangan dari 50 Pemuda Bersenjata Pedang dan Celurit
Aksi tawuran antar kelompok pemuda kembali pecah. Kali ini terjadi di Jl GHA Bastari Lr Budi Mulia I Kecamatan Jakabaring atau di simpang tiga ke Pasar Induk Jakabaring Jumat (27/10) sekitar pukul 01.00 wib.-FOTO: DOK HOS-
HARIANOKUS.COM - Kembali terjadi aksi bentrok antar kelompok pemuda yang mengakibatkan kekerasan dan luka serius.
Peristiwa ini terjadi di Jl GHA Bastari, Lr Budi Mulia I, Kecamatan Jakabaring, atau di simpang tiga ke Pasar Induk Jakabaring pada Jumat (27/10) sekitar pukul 01.00 WIB.
Dalam insiden tersebut, seorang pemuda bernama Ramadhan Dwi Putra (26), warga Jl GHA Bastari, Jakabaring, mengalami luka bacok di pergelangan tangan kiri, tangan kanan, dan kaki kiri, yang mengharuskannya menjalani perawatan intensif di RSUD Palembang Bari.
Kejadian ini bermula saat Ramadhan dan rombongannya sedang nongkrong di tempat kejadian perkara.
BACA JUGA:Kades di Buay Rawan OKUS Jadi Korban Percobaan Pembacokan
Tanpa diduga, sekitar 50 pemuda dari kelompok lain datang dengan membawa senjata tajam, kayu, dan besi, menyerang mereka secara tiba-tiba.
Ramadhan dan beberapa temannya terluka dalam serangan tersebut karena tidak sempat menghindar. Mereka mengalami luka bacok di pergelangan tangan kiri, tangan kanan, dan kaki kiri.
Setelah serangan, saksi dan warga sekitar membawa Ramadhan ke RSUD Palembang Bari.
"Saat itu, kami sekitar 10 orang nongkrong di tempat kejadian. Biasanya, kami berkumpul untuk minum kopi dan berbincang-bincang. Tiba-tiba, sekitar 50 orang dari kelompok lain datang dengan membawa pedang, celurit, gergaji besar, dan senjata tajam lainnya, menyerang kami," ungkapnya.
"Melihat serangan yang tiba-tiba, kami berusaha melarikan diri ke Lr Budi Mulia. Namun, saat berlari, Ramadhan terpeleset dan langsung diserang dan dibacok. Kami hanya bisa melihat dari kejauhan," tambah seorang saksi, M Aris Saputra.
BACA JUGA:Salah Paham, Tersangka RS Bacok Korban yang Masih di Bawah Umur
Ketika dibacok, teman-teman Ramadhan berusaha melawan dan menendang penyerang, tetapi ini hanya membuat penyerang semakin marah.
Setelah melihat bahwa Ramadhan tidak berdaya, para pelaku yang berjumlah puluhan kabur meninggalkan Ramadhan di TKP dengan luka bacokan yang parah.
"Saat para penyerang kabur, kami membawa Ramadhan ke RSUD Palembang Bari dan memberi tahu keluarganya. Kondisi Ramadhan sangat serius karena luka bacokan yang parah. Bahkan pakaian yang dikenakannya saat itu penuh darah. Kami tidak tahu apa motif di balik serangan ini. Pada malam itu, kami hanya nongkrong dan tidak ada masalah dengan siapa pun," jelas saksi tersebut.
Sumber: