El Nino Semakin Kuat, Kekeringan dan Penurunan Produksi Beras Mengancam Tahun 2023

El Nino Semakin Kuat, Kekeringan dan Penurunan Produksi Beras Mengancam Tahun 2023

Ilustrasi El Nino dan IOD --

HARIANOKUS.COM - Situasi cuaca dan pertanian di Indonesia semakin mendapat sorotan akibat memperkuatnya fenomena El Nino dan Indeks Osilasi Dekadal (IOD).

Data terbaru menunjukkan angka indeks ENSO mencapai (+1.34), sementara IOD berada pada level (+0.52).

BACA JUGA:Herman Deru Harapkan Lomba Panjat Pinang Sumeks Dapat Digelar Setiap Tahun

Para pakar meteorologi telah mengeluarkan perkiraan yang mengkhawatirkan.

Mereka memprediksi bahwa El Nino kemungkinan akan terus memperkuat dan mencapai level moderat pada paruh kedua tahun 2023.

Sementara IOD positif diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun.

BACA JUGA:SRGF Inisiasi Herman Deru Resmi Masuk Agenda Tahunan Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memberikan peringatan serius mengenai potensi dampak El Nino.

Ancaman ini dapat mempengaruhi tanaman padi serta meningkatkan risiko kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada paruh kedua tahun ini.

Proyeksi lebih lanjut menunjukkan kemungkinan penundaan musim hujan tahun 2023, yang berpotensi mengganggu produksi beras pada akhir tahun ini dan awal tahun depan.

BACA JUGA:Komunitas Kompas Ranau Bersihkan Jalur Rute SRGF Demi Kesuksesan Acara

Informasi dari BMKG dan lembaga meteorologi global mengindikasikan bahwa El Nino saat ini berada pada tahap awal kekuatannya, dan bergerak menuju tingkat kekuatan sedang.

Para ilmuwan memperkirakan fenomena El Nino ini akan berlanjut hingga akhir tahun, membawa potensi cuaca ekstrem dan perubahan pola iklim yang dapat mengganggu stabilitas.

Namun, peringatan terkait kekeringan juga telah diberikan untuk beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Bali, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan daerah lainnya.

BACA JUGA:Bocah 9 Tahun Diduga Jadi Korban Malpraktik Oknum Dokter Bedah RS di Prabumulih

Keadaan ini menegaskan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi kekeringan yang dapat terjadi.

Data menunjukkan bahwa curah hujan selama awal Agustus 2023 cenderung rendah hingga sedang, dan prediksi serupa diberikan untuk periode Agustus dasarian II hingga September dasarian I 2023.

Wilayah-wilayah tertentu diperkirakan akan mengalami curah hujan di bawah rata-rata.

BACA JUGA:Masuk Musim Kemarau, Hutama Karya Siaga Terus Agar Asap Tak Masuk Jalan Tol Trans Sumatera

Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan untuk bersama-sama mengantisipasi dan menanggapi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh fenomena El Nino ini.

Persiapan dalam menghadapi risiko kekeringan dan potensi penurunan produksi beras menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. (Desti)

Sumber: