Kopi OKU Selatan: Sebuah Perjalanan Panjang dari Pusat Perkebunan Belanda hingga Menuju Produktivitas Berkuali

Kopi OKU Selatan: Sebuah Perjalanan Panjang dari Pusat Perkebunan Belanda hingga Menuju Produktivitas Berkuali

Petani kopi OKU Selatan saat mengontrol perkebunannya.-FOTO: DOK HOS-

HARIANOKUS.COM - Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) di Sumatera Selatan telah meneguhkan diri sebagai penghasil kopi terbesar di wilayahnya.

Kopi yang dihasilkan di daerah ini tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga di pasar ekspor.

Saat ini, masyarakat petani OKU Selatan masih memprioritaskan budidaya kopi sebagai komoditi unggulan, selain komoditi pertanian seperti karet, lada, cengkeh, dan lainnya.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, petani di OKU Selatan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan hasil produksi pertanian mereka.

BACA JUGA:Petani Semringah, Harga Kopi di OKU Selatan Kembali Naik

Pemerintah Kabupaten OKU Selatan, melalui Dinas Pertanian, memberikan perhatian dan pembinaan kepada para petani untuk memastikan pengelolaan perkebunan kopi berjalan dengan baik.

Ini penting karena kopi menjadi salah satu produk unggulan di Kabupaten OKU Selatan.

Sebagai upaya nyata, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan melalui Dinas terkait secara langsung turun ke lapangan, khususnya ke perkebunan kopi di Desa Sipatuhu, Kecamatan Banding Agung pada tanggal 20 Desember 2023.

Desa Sipatuhu sendiri memiliki sejarah panjang sebagai pusat perkebunan kopi sejak zaman Belanda pada tahun 1911.

BACA JUGA:Rahasia Kopi Sempurna, Inilah 10 Peralatan yang Harus Dimiliki Pecinta Ngopi di Rumah!

Potensi kopi di Desa Sipatuhu menjadi salah satu faktor penentu OKU Selatan sebagai daerah penghasil kopi terkemuka.

Bapak Migitu, seorang tokoh masyarakat di Desa Sipatuhu, membagikan cerita dari kakeknya yang hidup pada zaman Belanda.

Pada masa itu, hasil kopi dari Desa Sipatuhu menjadi produk unggulan yang menjadi pemasok utama kopi ke Negara Belanda.

Sumber: