Dari kedua hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa sebab dua perkara. Pertama karena nabi ingin berada dalam kondisi berpuasa saat amalnya dilaporkan.
Kedua, Nabi Muhammad SAW berpuasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahirannya dan hari dimana Nabi Muhammad SAW diutus.
Ustadz Ammi Nur Baits menegaskan, puasa senin yang dilakukan oleh nabi itu dikerjakan setiap pekan bukan setahun sekali. Oleh karena itu, apabila umat muslim ingin menunjukkan rasa syukur selayaknya nabi, maka lakukanlah puasa Senin secara rutin.
Dilansir dari website resmi Nahdlatul Ulama, kelahiran Nabi Muhammad SAW dapat diperingati dengan menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT. Rasa syukur tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai jenis ibadah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi berikut ini:
"والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم"
Artinya, "Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur'an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang," (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63).
BACA JUGA:Honda Supra GTR Muncul Dalam Bentuk Baru, Ini Harga dan Fiturnya
Salah satu ibadah yang disebutkan bisa dilakukan untuk mengekspresikan syukur akan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni berpuasa. Namun, puasa yang dimaksudkan bukan berarti puasa khusus hari maulid pada tanggal 12 Rabiul Awal.