Eksistensi Keris, Warisan Budaya Bangsa Melayu yang Tetap Berharga

Eksistensi Keris, Warisan Budaya Bangsa Melayu yang Tetap Berharga

Keris Melayu, salah satu pusaka tradisional indonesia.-foto: IST-

HARIANOKUS.COM -  Keris, senjata pendek yang penuh keunikan, pernah menjadi yang paling terkenal di masanya.

Keberadaannya tidak hanya sebagai alat tempur, namun juga dipercayai sebagai senjata pusaka dengan kekuatan tertentu.

Bagi masyarakat Nusantara, khususnya di pulau Jawa dan Semenanjung Malaya, keris tetap menjadi bagian integral dari budaya dan sejarah mereka.

Hingga kini, eksistensi keris bagi bangsa Melayu tetap terjaga dengan baik.

Di tanah Melayu, keris dipandang sebagai salah satu warisan budaya yang dihargai.

BACA JUGA:Keren, Sejarah Kopi Indonesia, Perjalanan Panjang dari Nusantara ke Seluruh Dunia

Senjata ini tidak bisa dipisahkan dari perilaku dan aktivitas budaya masyarakat Melayu, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Pakar dan pemerhati keris terkemuka dari Malaysia, Ramli Rachman, menjelaskan bahwa peran keris dalam masyarakat Melayu sangat besar.

Keris bukan hanya sebagai senjata tempur, tetapi mencakup segala aspek kehidupan.

Di 13 provinsi dan sebuah daerah nasional, keris digunakan sebagai simbol legalitas kekuasaan.

BACA JUGA:Prambanan, Menelusuri Sejarah Megahnya Candi Hindu Terbesar di Indonesia

Menurut Rachman, setiap negeri Melayu memiliki Keris Kebesaran atau Keris Kerajaan yang menjadi simbol kekuasaan.

Mulai dari Sumatera, Jawa, Kamboja, Thailand, Kuala Lumpur, Singapura, Malaka, Malaysia, dan daerah lainnya, keris memiliki peran penting sebagai simbol kekuasaan di bumi Melayu.

Sejarah keris Melayu melibatkan perjalanan panjang yang dimulai sejak zaman kegemilangan Majapahit di tanah Jawa.

Sumber: