Eksistensi Keris, Warisan Budaya Bangsa Melayu yang Tetap Berharga

Eksistensi Keris, Warisan Budaya Bangsa Melayu yang Tetap Berharga

Keris Melayu, salah satu pusaka tradisional indonesia.-foto: IST-

Empu Pandai Sarah, seorang ahli pembuat keris dari Jawa, membawa kreasi baru ke Pattani, Thailand Selatan, pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.

Empu Pandai Sarah mengembangkan bentuk keris yang kemudian dikenal sebagai keris Melayu.

Keris Melayu memiliki keunikan estetika dengan dua belah mata yang melebar di pangkal, ujung tirus, dan mata yang lurus serta berkelok.

BACA JUGA:Menelusuri, Jejak Sejarah di Balik Nama Sungai Komering

Pamor dan huruf yang indah membuatnya menjadi karya seni yang memukau. Sarung keris juga tidak kalah menarik dengan nilai estetika khas Melayu.

Dalam khazanah Melayu, terdapat kata-kata terkenal yang diucapkan oleh Laksamana Hang Tuah, "takkan Melayu hilang di telan bumi."

Oleh karena itu, sebagai masyarakat Nusantara, kita perlu mempertahankan eksistensi keris sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya, serta menggelorakan semangat untuk menjaga agar keris tetap menjadi bagian hidup kita. (*)

Sumber: